Minggu, 04 Juli 2010

Cinta Cerita Cinta

Hai semua,sebelum kumulai kisahku ini aku ingin memperkenalkan diri ku ini. Namaku cinta,ya hanya cinta namaku. aku sendiri tidak tahu kenapa para manusia menamaiku cinta,tapi aku rasa tak ada satu manusiapun yang peduli asal usul namaku ini,mereka lebih peduli dengan kehadiranku,entah kenapa manusia menjadi begitu egois saat mulai mengenalku,padahal aku ini bukan egois,aku ini tulus. Mereka sangat bahagia saat petama mengenalku,dimana-mana mereka ucapkan namaku, dia ucapkan dan tuliskan namaku. Bahkan konon orang yang baru saja mengenalku hanya mau mendengar lagu-lagu yg menceritakan tentang diriku.

Aku ini makluk independent dan idealis,aku dapat menyatukan dua hati dan aku juga dapat memisahkan dua hati. Walaupun begitu aku bersahabat dekat dengan logika, disaat aku sedang dipuja,logika bukan merupakan teman yang baik untukku tapi tanpa logika aku akan berakhir dengan cepat,aku akan mati.siapa yang membunuhku? tentu saja para manusia yang menamakan dirinya pecinta.

Hari ini aku menghampiri seorang pemuda penjual bunga dia bukan orang yg sempurna tapi aku slalu berada disampingnya karena dia selalu menempatkan aku slalu disampingnya,walaupun dia mempunyai sejuta alasan untuk membuangku. Tentu saja,semenjak kecil ibunya sudah memperkenalkannya denganku namun sampai umur dia ke 25 ini,tak bnyak hal yang bisa aku beri untuk pemuda penjual bunga itu karena telah memelihara aku didalam hatinya.”taruhlaah cinta dalam dirimu,nak.maka kamu akan menemukan kamu ada di dalam cinta”itu yang selalu ibunya nasehatkan. Pemuda itu adalah pria yang sangat kusuakai,dia tinggal sebatangkara,tapi dia merasa semua orang didunia adalah saudaranya karena dia mengenal dengan baik banyak orang dengan memeliharaku dihatinya.

Pagi ini seperti pagi-pagi ini biasanya,pemuda itu menyimpanku dalam hatinya dan menaburkannya untuk semua orang,toko bunga yang hanya 5x5 meter tidak menyurutkan tekatnya untuk semangat menjalani hari ini. Dia tidak pernah kesepian bekerja karena hampir setiap pagi dia mengajakku mengobrol,seperti pagi ini.

“betapa bahagia hari ini jika aku terus bersamamu.apa kamu juga bahagia denganku,Cinta?”kata pemuda penjual bunga itu dengan matanya yang berbinar-binar

“aku hanya sekelumit perasaaan yang kalian para manusia buat.aku yang membuat kalian menjadi sedih
dan bahagia,tapi aku tidak bisa merasakan itu sendiri,aku hanya bisa merasakan cinta ini. cinta dalam cinta.”kataku berbisik

“lalu dimana kau berada?" tanyanya penasaran

“aku ini hanyalah ilusi pikiran,dan manusia bisa membuatku menjadi nyata atau tetap membuatku untuk tetap jadi ilusi,terkadang aku tidak habis pikir kenapa banyak manusia yang menuhankan diriku. Mereka tidak mau menyembah tuhan sesungguhnya,bagi mereka tuhannya adalah cinta,asal mempunyai cinta maka dunia akan damai dan bahagia.memang aku dapat menciptakan itu tapi aku juga dapat menghancurkannya.”jawabku

Setelah pemuda itu merasa cukup untuk mengobrol dengan diriku dia akan melanjutkan bekerja. Menyiram beberapa bunga,menyiapkan buanga pesanan dan melayani pembeli dengan senyum yang didalamnya ada aku. Ada pemuda itu di dalamku.

Sore ini sperti sore-sore biasanya,pemuda itu menyimpanku dalam hatinya dan menaburkan untuk semua orang. sebelum menyelesaikan pekerjaan pagi ini dia melihat sejenak ke toko bunganya

“aku tahu aku bukan oramg kaya dan mungkin takkan kaya hanya dengan menjadi penjual bunga,tapi setidakny aku mempunyai dirimu dalam hidupku” katanya lirih.

Lamat-lamat aku berpikir kukira diriku hanyalah adalah sebuah fatamorgana ,yang akan menjadi semu tapi akan menjadi nyata bagi orang-orang yang menyimpan aku di dalamnya dengan tulus. Dan sepertinya tidak banyak yang mampu melakukannya. mungkin juga pemuda itu salah satunya. Mungkin juga tidak. Aku sendiri sebagai cinta tidak tahu. Karena aku bukan makluk teori.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar